Gaza Berkobar, Konsorsium LSM Indonesia Bersatu Mendorong Dunia Menghentikan Genosida

Gaza Berkobar, Konsorsium LSM Indonesia Bersatu Mendorong Dunia Menghentikan Genosida

Berita Bulukumba- Tubuh-tubuh kecil ditarik dari balik reruntuhan bangunan di Gaza. Jeritan seorang ibu pecah, mencari anaknya yang tertimbun puing. Bau mesiu bercampur debu menyelimuti udara. Inilah wajah genosida di Gaza, Palestina,adegan menyedihkan yang tidak pernah berhenti sejak Oktober 2023.

Dari Indonesia, jauh ribuan kilometer, solidaritas muncul. Puluhan aktivis yang tergabung dalam Koalisi LSM Indonesia untuk Palestina membacakan pernyataan sikap terbuka. Mereka menegaskan, dunia tidak boleh lagi mengabaikan tragedi kemanusiaan yang menelan begitu banyak nyawa.

Koalisi ini terdiri dari Limbah Watch, Forum Anti Kongkalikong (FAK), Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI), Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba (KKRB), AMPERA, dan LBH Muslim. Dalam pernyataan resmi, mereka menyampaikan sembilan tuntutan kepada pemimpin dunia, lembaga internasional, hingga pemerintah Indonesia.

"Dunia tidak bisa lagi sekadar mengeluarkan pernyataan belasungkawa. Dibutuhkan tindakan nyata untuk menghentikan genosida di Gaza," kata Syamsir Anchi, ketua koalisi, dilaporkan dari keterangan pers pada Selasa, 23 September 2025.

Pernyataan Sikap Terbuka Koalisi LSM Indonesia

Berikut isi pernyataan sikap terbuka dari Koalisi LSM Indonesia

PERNYATAAN SIKAP TERBUKA

Koalisi LSM Indonesia untuk Palestina

Kami yang tergabung dalam Koalisi LSM Indonesia (Limbah Watch, Forum Anti Kongkalikong/FAK, Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia/PILHI, Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba/KKRB, AMPERA, dan LBH Muslim) dengan ini menyatakan sikap tegas terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

Tuntutan Kami:

1. Membawa Benjamin Netanyahu ke Pengadilan Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina.

2. Menghentikan genosida dan agresi militer 'Israel' di Jalur Gaza serta wilayah Palestina lainnya.

3. Mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah konkret, bukan hanya sekadar resolusi tanpa tindakan nyata.

4. Meminta negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk bersatu, mengambil sikap nyata, dan melakukan langkah diplomasi serta sanksi terhadap 'Israel'.

5. Mengimbau pemerintah Indonesia agar lebih aktif di tingkat internasional dalam upaya menghentikan perang, termasuk mendorong penyelidikan independen atas kejahatan perang di Palestina.

6. Mendukung embargo internasional terhadap 'Israel', baik dalam bentuk ekonomi, politik, maupun militer, hingga genosida benar-benar dihentikan.

7. Menuntut dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina sesuai amanat konstitusi UUD 1945 dan prinsip kemanusiaan universal.

8. Mengimbau Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menghentikan segala bentuk dukungan terhadap 'Israel', baik dukungan militer, politik, maupun ekonomi, yang selama ini justru memperkuat genosida.

9. Mengingatkan Pemerintah Jerman sebagai sekutu terdekat kedua 'Israel' untuk segera menghentikan dukungan militer maupun politik yang turut memperkuat genosida terhadap rakyat Palestina.

Mari kita satukan jari-jemari kita untuk menambah daftar LSM/Ormas agar gerakan ini menjadi besar, dan sebarkan hal ini di platform media sosial, jika bukan karena keyakinan, setidaknya demi kemanusiaan.

Co-ordinator:

1. Syamsir Anchi

2. Harjuni Nur

3. Muh. Amin

4. Sampir Hafinuddin

5. Muh. Muslim

Amanat Konstitusi dan Seruan Persatuan

Koalisi menegaskan dukungan penuh terhadap Palestina sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945. Mereka mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih aktif di forum internasional, termasuk mendorong penyelidikan independen atas dugaan kejahatan perang.

Gerakan ini juga memanggil masyarakat sipil untuk bersatu. Undangan terbuka diberikan kepada organisasi dan ormas lain untuk bergabung, agar suara solidaritas Indonesia semakin kuat di panggung dunia.

"Palestina bukan sekadar isu luar negeri. Ini soal kemanusiaan, tentang keberanian kita berada di pihak yang benar," tegas Muh. Amin dari Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba.

Bagi konsorsium, tragedi Gaza adalah pengingat bahwa penderitaan satu bangsa adalah luka bagi seluruh umat manusia. Suara dari Jakarta ini menjadi gema, menembus batas negara, menuntut keadilan yang selama ini diabaikan.***

Lebih baru Lebih lama