
Pergerakan Saham PIPA dan CBRE di Zona Merah Meski Ada Sentimen Positif
Pada perdagangan Sesi II, Jumat (31/10/2025), dua saham emiten PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) dan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) mengalami pelemahan. Keduanya berada di zona merah meskipun sedang diselimuti sentimen positif terkait rencana ekspansi bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih memperhatikan aksi korporasi besar yang sedang atau akan berlangsung di kedua perusahaan tersebut.
Harga Saham PIPA Turun di Tengah Rencana Tender Offer
Harga saham PIPA terpantau melemah pada perdagangan siang ini. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 11.29 WIB mencatat saham PIPA turun 6 poin atau 1,97% ke level Rp 298 per lembar. Pelemahan ini terjadi di tengah proses perubahan pengendali dan rencana Penawaran Tender Wajib (Mandatory Tender Offer/MTO) atas saham PIPA.
Berdasarkan keterbukaan informasi (15/10), PT Morris Capital Indonesia (MCI) telah menjadi pengendali baru perseroan setelah mengakuisisi 43,78% saham pada 10 Oktober 2025. MCI kini berencana untuk mengembangkan bisnis PIPA menjadi ekosistem distribusi energi nasional, termasuk logistik BBM dan infrastruktur penyimpanan.
Sebagai konsekuensi pengambilalihan, MCI wajib melakukan MTO atas sisa saham publik sebanyak-banyaknya 1,62 miliar lembar (47,47%). Namun, yang menarik, harga MTO ditetapkan hanya Rp 21 per saham. Harga ini ditetapkan berdasarkan rata-rata harga tertinggi 90 hari sebelum pengumuman negosiasi (28 April 2025), jauh di bawah harga pasar saat ini (Rp 298). Hal ini membuat banyak investor khawatir karena penawaran harga MTO dinilai terlalu rendah dibandingkan nilai pasar saham PIPA.
Saham CBRE Hari Ini Lanjutkan Koreksi Pasca RUPSLB
Sementara itu, saham CBRE juga mengalami tren pelemahan. Data pukul 14.00 WIB menunjukkan saham CBRE anjlok 35 poin atau 2,59% ke level Rp 1.315 per lembar. Pelemahan ini terjadi meskipun perseroan telah mendapatkan kabar baik dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang lalu.
RUPSLB CBRE pada 27 Oktober lalu telah merestui rencana besar perusahaan untuk melakukan ekspansi, termasuk pembelian satu unit kapal khusus pipe laying & lifting vessel 'HAI LONG 106' dan menambah lini bisnis baru. Meski demikian, investor tampaknya tetap waspada terhadap risiko yang muncul akibat perubahan strategi bisnis dan investasi besar-besaran.
Analisis Pergerakan Saham dan Perspektif Investor
Pergerakan saham PIPA dan CBRE yang turun di tengah sentimen positif menunjukkan bahwa pasar masih sangat sensitif terhadap aksi korporasi. Meskipun ada rencana ekspansi dan pengambilalihan, investor cenderung memperhitungkan risiko yang mungkin timbul dari proses perubahan kepemilikan saham dan strategi bisnis yang diambil.
Koreksi harga saham PIPA dan CBRE bisa menjadi peluang bagi investor yang ingin membeli saham dengan harga lebih murah, terutama jika mereka yakin dengan potensi pertumbuhan bisnis kedua perusahaan. Namun, penting untuk selalu melakukan analisis mendalam dan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.
Investor juga perlu memperhatikan perkembangan terkini dari kedua perusahaan, termasuk proses tender offer, rencana ekspansi, dan dampaknya terhadap kinerja keuangan. Dengan memantau secara terus-menerus, investor dapat mengambil langkah yang tepat sesuai dengan tujuan dan risiko yang mereka inginkan.